Jumat, 07 Juni 2013

Berlarilah Seakan Garis Finish Sudah di Depan Mata


Halo selamat pagi dunia dan semesta akhirnya setelah sekian lama memiliki rencana untuk blogging akhirnya hal ini terealisasi juga. "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tak menulis, Ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah" - sebuah kutipan dari Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca. Mungkin ini adalah salah satu motivasi saya mengapa saya mulai melakukan blogging. Suatu ketika disebuah acara disebuah organisasi di kampus saya yang bernama "Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia" terjadi sebuah kejadian yang cukup unik. Saya tidak begitu mengingat awal kejadiannya tetapi ketika seorang senior yang pemikirannya cukup filosofis menimpali perkataan yang seorang lain. Perkataannya sedikit meledek seorang teman ketika ia diketahui memiliki sebuah buku harian atau yang biasa kita sebut diary. Lalu senior saya mengatakan "Tenang, jangan malu karena punya buku harian, karena  ketika seseorang telah menjadi orang yang sukses, besar, dan memiliki pengaruh hal yang paling pertama dicari khalayak adalah catatan hidupnya". Super sekali perkataan dari senior saya ini dan menurut saya hal yang benar. Jadi jangan pernah ragu untuk mengekspresikan pemikiran kita dimanapun itu, facebook, twitter, blog, maupun tumblr selama tetap memperhatikan kebebasan orang lain juga. 

Judul postingan saya yang pertama ini terinspirasi ketika memutuskan untuk memulai kebiasaan baru saya yaitu olahraga lari. Saya baru memulai rutinitas ini beberapa bulan dan awalnya saya bingung mengapa ada orang yang memiliki hobi berlari. Lama-kelamaan hal itu mulai saya mengerti karena sebenarnya dibalik olahraga ini banyak sekali manfaat serta nilai-nilai kehidupan yang seringkali kita lupakan. Hasil penelitian yang saya kutip dari majalah Lifemojo, membuktikan bahwa dari tiga olahraga triathlon (Lari, renang, dan bersepeda) olahraga lari adalah olahraga yang paling banyak membakar kalori dalam satuan jam jadi jangan ragu bagi kalian yang ingin memiliki postur tubuh ideal. Saya akan memulai menjabarkan apa saja yang saya dapatkan dari rutinitas ini :

 
1. Berlari mengajarkan kita untuk konsisten dalam hidup
Dalam olahraga lari, terutama lari jarak jauh faktor utama yang membuat pelari menjadi seorang juara adalah konsistensi. Filosofi ini sesuai dengan kehidupan kita , karena kita terkadang terlalu tergesa-gesa dalam mengejar tujuan tetapi hanya untuk saat-saat tertentu saja. Contoh nyata nya adalah diri saya sendiri yang mewakili pihak mahasiswa SKS (Sistem Kebut Semalam). Kita sering mengeluarkan seluruh kemampuan kita hanya pada saat seminggu bahkan sehari sebelum ujian padahal idealnya kita sebagai mahasiswa dituntut untuk belajar sebelum masuk kelas. 

2. Berlari mengajarkan kita untuk bisa memotivasi diri
Terkadang kita menganggap motivasi dari luar itu begitu kuat tetapi kita melupakan motivasi terkuat yaitu diri kita sendiri. Seorang pelari membiasakan diri untuk bangun pagi hanya untuk berlari disaat orang-orang masih terlelap dalam tidurnya. Betapa kuatnya motivasi mereka untuk sukses, lalu mengapa kita tidak bisa melakukan itu dalam setiap usaha kita ? Motivasi itu sangat mahal harganya bahkan dewasa ini motivasi pun bisa menjadi peluang usaha. Harus kita ingat bahwa dalam sebuah usaha itu hal tersulit yang sulit kita lakukan adalah memulai, bukan menjalaninya. Mungkin terkadang terlintas dipikiran kita mengapa ada orang yang kuat berlari sejauh 42K atau biasa kita sebut Marathon ? Ya selain fisik dan stamina mereka yang kuat, mereka punya motivasi yang jauh lebih kuat daripada fisik dan stamina yang mereka punya. 

3. Berlari mengingatkan kita untuk selalu mengakselerasi diri
Prinsip seorang pelari adalah untuk selalu mengalahkan pencapaian yang telah ia dapatkan. Ketika kita menerapkan prinsip itu dalam keseharian kita, seharusnya kita bisa terus menjadi orang yang lebih baik dari hari kehari. "Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang-orang yang beruntung, tetapi orang yang hari ini sama atau lebih buruk dari hari kemarin adalah orang-orang yang merugi". 

4. Berlari mengingatkan kita untuk selalu memiliki tujuan
Berlari tanpa tujuan atau target bagaikan seorang nakhoda tanpa kompas yang tidak tahu kemana ia harus berlayar. Begitu pula hidup. Ketika kita sendiri bingung akan tujuan hidup kita untuk apa, jangan salahkan keadaan ketika kita akan terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Seseorang yang memiliki tujuan tentunya memiliki motivasi yang lebih kuat dari yang tidak memilikinya walaupun mungkin pada akhirnya selesai pada titik yang sama. Tujuan juga bisa mengajarkan kita untuk menghargai sesuatu yang disebut "proses". Tujuan yang membabi buta juga tidak baik karena pada akhirnya akan menjadikan kita orang yang pragmatis. Hal yang tentunya menggambarkan judul tulisan ini adalah ketika kita sadar bahwa tujuan yang ingin kita capai sudah begitu dekat, maka  semua rasa lapar, dahaga, dan rasa lelah akan hilang seketika karena tercapainya sebuah tujuan begitu manis. Hal ini mungkin bisa kalian lihat di dekat garis finish setiap perlombaan lari ketika pelari hanya kurang 500 M lagi dari garis finish. Seketika wajah mereka begitu ceria, lari mereka begitu cepat dan stabil,  seakan mereka tidak merasakan kelelahan setelah berlari sejauh itu. 


Sedikit tulisan ini mungkin bukan dari "siapa-siapa" tetapi semoga bisa menjadi sesuatu untuk kita semua.

Anas Wicaksono

Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ' 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar